Selasa, 25 Oktober 2016

Escalia - IGMC 2015

Mungkin game saya tidak jauh beda dengan game ini karena engineya sama, jadi saya share game buatan orang luar,. :)

The story of Escalia follows Fayhe Corin, Olivia's magically gifted daughter, and her friends Lumia and Seyfer as they find themselves in a series of unfortunate events that could spiral out of control quickly and will decide the fate of the whole continent.





Presents:





In 1630, the continent of Escalia was cast into turmoil when high king Alexis the Third was betrayed by his most trusted advisor Caelmor. Eventually the Caelmor's reign of terror was put to an end by Olivia Corin and her fellow heroes.
The story of Escalia starts 21 years after Caelmor's defeat and follows Fayhe Corin, Olivia's magically gifted daughter, and her friends Lumia and Seyfer as they find themselves in a series of unfortunate events that could spiral out of control quickly and will decide the fate of the whole continent.



A kind and somewhat naive mage, skilled with one-handed swords.


Fayhe's best friend. Overprotective, street-smart, wears her heart on her sleeve. Excels in close-quarter combat.

A 20 year old male, training to be a guardian.
A tragic incident several years prior to the start of the game left a deep scar within him, and caused him to leave his friends and Aldwyn behind.


- No random encounters!
- Challenging enemies. Make sure to save often!
- Challenging battle mechanics: guard has different effects for each character, and is only usable once per battle!
- Skill Synergies: Some skills will deal more damage or a guaranteed critical if a certain buff is applied!
- Flavour texts! You can interact with some objects and learn more about Escalia's characters, or you can gain items.
- Equipment Skills: Some of the best skills are only learnable by wearing your character's specific necklace. Make sure to find them to have access to some of the best skills available!
- Fully parallaxed maps!
- Quests! Also, optional sidequests.
- Custom Sprites, portraits and graphics.
- Custom Menu and Battle Hud.
- An enthralling story, set in the same universe as my main game, Startide.

If you enjoyed playing Escalia, you can help by voting for Escalia after 7th august 2015 on the IGMC contest site. Your support is really appreciated!

Engine:
RPG Maker VX Ace

6th of August 2015: It's uploaded!After countless hours of betatesting since 28th of July (by both myself and my amazing betatesters), skill overhauls, some rewritten dialogues, bugfxing and graphical issues that needed to be solved, I can say: it's finally done!
I've fixed out the last issues today (I hope I found them all) and my awesome artist finished the last portrait today so it's ready to be played!
I hope you enjoy playing it as much as I enjoyed making it.

Alternative downloadlink: Download

Source : http://contest.gamedevfort.com/submission/126#.WBAHim4ii1s

Masa Sekolah Dasar[1999 - 2004]

Part 4.

13 Tahun yang lalu.

Masa kelas 5 - 6SD.
Kenangan yang begitu melekat banget, ya meskipun masih 5 SD ada seseorang yg ane suka loh waktu itu,.sebagai manusia udah wajarkan menyukai lawan jenis hehe, nama dia sebut aja si mawar(bukan nama asli), dia pinter dan cantik pula, udah pasti idola kebanyakan laki2kan, nah saat itulah selain menyukai dia, dia juga aku anggap rival dalam pelajaran, ane ingat waktu ane kalah terus mentok ranking 3 selesih tipis, dianya naik turun ranking 1 dan 2, kadang cinta itu kalo diarahkan hal positif menjadi dorongan hidup, ga semua negatif loh, masih kecil emang tidak selayaknya cinta2an, bukan berarti jatuh cinta itu adalah hal tabu di masa anak2, selama itu masih dipendam tidak masalahkan, ya mungkin sebagian bilang kalo tidak diungkapkan maka sesallah hidup, bagi ane yg masih anak2, ya polos dan pemalu haha dan tau loh malu itu sabagian dari kebaikan.

skip Masa kelas 6 SD semester 1 barulah ane bisa nglahin dia, tidak tanggung ane ranking 1 kala itu hehe yea berhasil juga balas dendam, ane dulu pinter MTK loh sampe2 ikut compition di jember, tapi sayang ane fail, ane ikut lomba sejarah di kota ane berhasil mendapatk peringkat pertama namun jatuh ke peringkat ke 3 ketika lomba jawaban cepet,
tanpa terasa sebentar lagi sudah upacara kelulusan, memang sedih rasanya rival yg begitu membawa kenangan bakal berpisah sekolah, sempat aku tanya2 dia, lulus bakal mau nglanjutin kemana, ternyata dia mau neglanjutin di MTS, sekolah yg fokus mempelajari agama, ya hal positif yg dia miliki lagi adalah dai pinter agama, nah sedang ane ngelanjutin ke SMP banyuglugur, sedah jelas2 misahkan, ya kelak kita tak tau kalo ketemu bakal ingat, kalo ingetpun tidak ada jaminan saling sapa karena sudah lama tidak bertemu sudah jelas kita malu menyapa haha
begitulah akhir masa sekolah dasar ane, selanjutnya ane mengisahkan lembaran baru di masa sekolah menengah pertama,
see you sob,
ketemu lagi di cerita selanjutnya.

bersambung

Banyuglugur, 26/10/2016
cuaca pagi yg begitu dingin karena mendung.

Jumat, 07 Oktober 2016

Novel Ketika Mas Gagah Pergi - Helvy Tiana Rosa

Gita selalu bangga pada abangnya yang ia panggil Mas Gagah. Namun suatu hari Mas Gagah berubah! Berubah pula semua kehidupan Gita. Dan ketika kemudian Mas Gagah pergi, apa yang terjadi dengan Gita? Siapa Nadia Hayuningtyas dan lelaki berkemeja kotak-kotak yang selalu Gita lihat di dalam bus, kereta api dan di berbagai tempat itu? Dan mengapa lelaki itu mengingatkannya pada Mas Gagah?


Dikembangkan dari sebuah karya legendaris, yang sangat menggetarkan dan membangkitkan semangat belajar Islam para remaja Indonesia sejak pertamakali diterbitkan di Majalah Annida 1993, hingga sekarang (Asma Nadia)

Download Gratis eBook Helvy Tiana Rosa -  Ketika Mas Gagah Pergi


Senin, 03 Oktober 2016

Mengenal Abu Hurairah -radhiyallahu 'anhu, bapaknya kucing kecil

اسمُه: على أشهر الأقوال عبدالرحمن بن صخر، فقد أخرَج أبو نُعيم في "معرفة الصحابة" بسنده عن ابن إسحاق، أن اسمَ أبي هريرة عبدالرحمن بن صخر
1. Namanya : Masyhur dikenal dengan nama Abdurrahman bin Shakhr, seperti yang diriwayatkan oleh Abu Nu'aim dalam "Ma'rifatush Shahabah" dengan sanadnya dari Ibnu Ishaq, bahwa nama Abu Hurairah adalah Abdurrahman bin Shakhr [Dikeluarkan Al-Bukhari (155, 3860)]
وقال الحافظ ابن حجر العسقلاني: "عبدالرحمن بن صخر الدَّوْسي: أبو هريرة، هو مشهورٌ بكُنيته، وهذا أشهر ما قيل في اسمه واسم أبيه؛ إذ قال النووي: إنه أصحُّ
2. Berkata Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani : Namanya Abdurrahman bin Shakhr Ad-Dausi, Abu Hurairah, beliau masyhur dengan nama kunyahnya, dan masyhur pula dengan nama ayahnya (Ibnu Shakhr). Berkata An-Nawawi : Inilah yang benar. [Al-Ishabah fi Tamyiz Ash-Shahabah 4/316]

وسمَّاه رسول الله - صلى الله عليه وسلم - عبدالرحمن بعد إسلامه وقيل: عبدالله
3. Beliau dipanggil oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dengan nama Abdurrahman setelah beliau memeluk Islam, dan dipanggil juga Abdullah. [Siyar A'lam An-Nubala 2/579]
وأمُّه - رضي الله عنه - هي: ميمونة بنت صبيح
أسلَمت ولها صُحبة
4. Ibunya -radhiyallahu 'anha-, beliau adalah Maimunah binti Shabiyah. Beliau masuk Islam dan termasuk sahabat. [Siyar A'lam An-Nubala 2/579].
كُنيته: أبو هريرة، وهو أول مَن تَكنَّى بهذه الكنية، وقيل: إن كُنيته في الجاهلية أبو الأسود; فكنَّاه رسول الله - صلى الله عليه وسلم - أبا هريرة
5. Kunyahnya : Abu Hurairah, awalnya beliau tidak berkunyah dengan nama ini. Dikatakan : kunyahnya pada masa jahiliyah adalah Abul Aswad (atau dalam riwayat lain adalah Abdu Syams), kemudian diberi nama kunyah oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam : Abu Hurairah. [Siyar A'lam An-Nubala 2/579].
وكان يُناديه أحيانًا أبا هِرٍّ، فقد أخرَج البخاري عن أبي حازم، عن أبي هريرةَ، قال: قال لِي النبي - صلى الله عليه وسلم -: ((يا أبا هِرٍّ))
6. Terkadang beliau dipanggil Abu Hirr, seperti yang diriwayatkan Al-Bukhari dari Abu Hazim dari Abu Hurairah, ia berkata, bersabda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam kepadaku : "((Wahai Abu Hirr))". [Dikeluarkan oleh Al-Bukhari secara mu'allaq (5375), dan secara maushul (285, 6246, 6452)].
وأخرَج الترمذي - بسند حسنٍ - عن عبدالله بن رافع، قال: قلتُ لأبي هريرة: ((لِمَ كُنِّيتَ أبا هريرة؟ قال: أما تَفْرَقُ مني؟ قلتُ: بلى، والله إني لأَهابُك، قال: كنتُ أَرعى غَنمَ أهلي، فكانت لي هريرة صغيرةٌ، فكنتُ أَضعُها بالليل في شجرةٍ، فإذا كان النهارُ، ذهبتُ بها معي، فلَعِبتُ بها؛ فكنَّونِي أبا هريرة"
7. Dikeluarkan oleh Tirmidzi -sanadnya hasan-, dari Abdullah bin Rafi', dia berkata, aku bertanya kepada Abu Hurairah, "Kenapa kau di juluki dengan Abu Hurairah?" dia menjawab, "Apakah kamu mengkhawatirkanku?" jawabku, "Ya, demi Allah, sungguh aku mengkhawatirkanmu." Abu Hurairah berkata, "Dahulu aku seorang penggembala kambing milik keluargaku, dan aku memiliki seekor kucing kecil, jika malam hari, aku menaruhnya di pepohonan, dan jika siang hari, aku pergi dan bermain bersamanya, oleh karena itu, aku di juluki dengan Abu Hurairah." [HR Tirmidzi (3840). Tirmidzi berkata hadits ini hasan gharib. Dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Tirmidzi].
وأخرَج الترمذي عن أبي هريرة قال: قال النبي - صلى الله عليه وسلم -: ((ممن أنت؟))، قال: قلتُ: من دَوْس، قال: ((ما كنتُ أرَى أن في دوس أحدًا فيه خيرٌ))
8. Dikeluarkan oleh Tirmidzi, dari Abu Hurairah, ia berkata, Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda kepadaku, "Dari mana asalmu?" Aku menjawab, "Dari kabilah Daus." Beliau bersabda, "Aku belum pernah melihat di kabilah Daus ada seseorang yang baik." [HR Tirmidzi (3838), Tirmidzi berkata hadits hasan shahih gharib. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani].
عن عكرمة بن عمار، قال: حدَّثني ضَمضَم بن جَوْس، قال: دخلتُ مسجدًا لرسول الله - صلى الله عليه وسلم - فإذا أنا بشيخٍ يُضفِّر رأسه، برَّاق الثنايا، قلتُ: مَن أنتَ - رحمك الله؟ قال: أنا أبو هريرةَ.
9. Dari Ikrimah bin 'Ammar, ia berkata, telah menceritakan kepadaku Dhamdham bin Jaus, ia berkata, 'Aku memasuki masjid Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersama seorang syaikh yang mengenakan tenunan kain halus yang diikat di kepalanya, aku bertanya, "Siapakah engkau? Semoga Allah merahmatimu." Ia menjawab, "Aku Abu Hurairah." [Ath-Thabaqat Ibnu Sa'ad 4/334].
قال الأعظمي في تعليقه على صحيح ابن خُزيمة (1/280): "أسلَم أبو هريرة قبلَ الهجرة إلى المدينة بسنوات، لكنه هاجَر زمنَ خيبر؛ انظر تَرجمة الطُّفيل بن عمرو الدَّوسي في: "الاستيعاب"، و"الإصابة"
10. Berkata Al-A'zhami dalam ta'liqnya terhadap Shahih Ibnu Khuzaimah (1/280) : Abu Hurairah telah masuk islam pada tahun sebelum hijrah Nabi ke Madinah, tetapi ia baru pindah (ke Madinah) ketika masa perang Khaibar. Lihat keterangan Thufail bin 'Amr Ad-Dausi didalam : "Al-Isti'ab" dan "Al-Ishabah".
وذكر الدكتور محمد عجاج الخطيب في "أبو هريرة رَاوِية الإسلام"، (ص70):
أن أبا هريرة أسلم قديمًا - وهو بأرض قومه - على يد الطُّفيل بن عمرو، وكان ذلك قبلَ الهجرة النبوية.
11. Dijelaskan oleh Dr. Muhammad Ajjaj Al-Khathib didalam kitabnya "Abu Hurairah Rawiyatul Islam (hal. 70)" : Abu Hurairah telah masuk Islam sebelumnya -ditengah-tengah kaumnya- dengan bantuan Thufail bin 'Amr Ad-Dausi, dan ini terjadi sebelum hijrahnya Nabi.
كانت في العام السابع من الهجرة؛ قال أبو هريرة - رضي الله عنه -: "خَرَج النبي - صلى الله عليه وسلم - إلى خيبر، وقَدِمتُ المدينة مهاجرًا، فصلَّيت الصبحَ خَلفَ سِبَاع بن عُرفُطَة - وكان النبي قد استخلَفه - فقرأ في السجدة الأولى بسورة مريم، وفي الآخرة: ﴿ وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ ﴾ [المطففين: 1]؛ فقلتُ: ويلٌ لأبي - وفي رواية: ويلٌ لأبي فلان
12. Pada tahun 7 Hijriyah, Abu Hurairah -radhiyallahu 'anhu- berkata : "Nabi Shallallahu alaihi wasallam keluar menuju Khaibar, dan pada waktu itu aku sudah berada di Madinah sebagai pendatang. Kemudian aku shalat Subuh di belakang Siba' bin Urfuthah -yang ditunjuk Nabi menjadi pengganti (imam shalat)-. Kemudian pada raka'at pertama ia membaca surat Maryam dan pada raka'at terakhir ia membaca (Waylul lil muthaffifin) [QS Al-Muthaffifin : 1]. Aku berkata (dalam hati) : "kecelakaanlah ayah." -dan dalam riwayat yang lain : kecelakaanlah ayah si fulan-. [Dikeluarkan oleh Al-Fasawi (Al-Ma'rifatu wat Tarikh 3/160); Ibnu Katsir (Al-Bidayah wa An-Nihayah 8/104); Ibnu Sa'ad (Ath-Thabaqat 4/327); Al-Bazzar dalam Musnadnya, lihat Majma' Az-Zawaid (7/135)]
Berikut ini adalah kisah Islamnya Ibunda Abu Hurairah. Riwayat ini dikeluarkan oleh Imam Muslim, hadits no. 4553, Kitab Fadha'ilush Shahabah, Bab Keutamaan Abu Hurairah Ad-Dausi :
أَبُو هُرَيْرَةَ قَالَ
كُنْتُ أَدْعُو أُمِّي إِلَى الْإِسْلَامِ وَهِيَ مُشْرِكَةٌ فَدَعَوْتُهَا يَوْمًا فَأَسْمَعَتْنِي فِي رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا أَكْرَهُ فَأَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا أَبْكِي قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي كُنْتُ أَدْعُو أُمِّي إِلَى الْإِسْلَامِ فَتَأْبَى عَلَيَّ فَدَعَوْتُهَا الْيَوْمَ فَأَسْمَعَتْنِي فِيكَ مَا أَكْرَهُ فَادْعُ اللَّهَ أَنْ يَهْدِيَ أُمَّ أَبِي هُرَيْرَةَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ اهْدِ أُمَّ أَبِي هُرَيْرَةَ فَخَرَجْتُ مُسْتَبْشِرًا بِدَعْوَةِ نَبِيِّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا جِئْتُ فَصِرْتُ إِلَى الْبَابِ فَإِذَا هُوَ مُجَافٌ فَسَمِعَتْ أُمِّي خَشْفَ قَدَمَيَّ فَقَالَتْ مَكَانَكَ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ وَسَمِعْتُ خَضْخَضَةَ الْمَاءِ قَالَ فَاغْتَسَلَتْ وَلَبِسَتْ دِرْعَهَا وَعَجِلَتْ عَنْ خِمَارِهَا فَفَتَحَتْ الْبَابَ ثُمَّ قَالَتْ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ قَالَ فَرَجَعْتُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَيْتُهُ وَأَنَا أَبْكِي مِنْ الْفَرَحِ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَبْشِرْ قَدْ اسْتَجَابَ اللَّهُ دَعْوَتَكَ وَهَدَى أُمَّ أَبِي هُرَيْرَةَ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ وَقَالَ خَيْرًا قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ ادْعُ اللَّهَ أَنْ يُحَبِّبَنِي أَنَا وَأُمِّي إِلَى عِبَادِهِ الْمُؤْمِنِينَ وَيُحَبِّبَهُمْ إِلَيْنَا قَالَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ حَبِّبْ عُبَيْدَكَ هَذَا يَعْنِي أَبَا هُرَيْرَةَ وَأُمَّهُ إِلَى عِبَادِكَ الْمُؤْمِنِينَ وَحَبِّبْ إِلَيْهِمْ الْمُؤْمِنِينَ فَمَا خُلِقَ مُؤْمِنٌ يَسْمَعُ بِي وَلَا يَرَانِي إِلَّا أَحَبَّنِي
Abu Hurairah berkata; 'Dulu, aku sering mengajak ibuku untuk masuk Islam ketika ia masih musyrik. Pada suatu hari aku mengajaknya untuk masuk ke dalam Islam, tetapi ia mengutarakan kata-kata yang tidak kusukai tentang diri Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian saya datang menemui Rasulullah sambil menangis dan berkata, "Ya Rasulullah, aku sering mengajak ibuku untuk masuk Islam, tetapi ia selalu menolak dan malah mengucapkan kata-kata yang tidak kusukai tentang dirimu. Oleh karena itu, mohonkanlah kepada Allah agar ibuku mendapatkan petunjuk dan hidayah-Nya." Setelah mendengar penjelasanku, Rasulullah langsung berdo'a, "Ya Allah, berikanlah hidayah kepada ibu Abu Hurairah!" Lalu aku kembali ke rumah dengan perasaan gembira karena doa Rasulullah tersebut.
Setibanya di rumah, aku mendapati pintu rumah masih tertutup. lbuku mendengar suara langkahku lalu berkata, "Hai Abu Hurairah, berhentilah sejenak!" Kemudian aku mendengar suara tumpahan air. Ternyata ibu sedang mandi. Ia segera berpakaian dan mengenakan kerudung. Ia membuka pintu seraya berkata, "Hai Abu Hurairah, sekarang aku bersaksi bahwasanya tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad adalah hamba Allah dan Rasul-Nya." Abu Hurairah berkata, 'Betapa gembiranya aku.' Lalu aku kembali lagi kepada RasuluIlah Shallallahu 'alaihi wasallam. Aku datangi beliau sambil menangis karena perasaan gembira. Aku berkata, "Ya Rasulullah, aku sungguh senang dan gembira, Allah telah mengabulkan doamu. Dan Allah telah memberikan hidayah-Nya kepada ibuku." Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam memuji Allah dan mengucapkan syukur kepadaNya. Aku berkata, "Ya Rasulullah, mohonkanlah kepada Allah agar aku dan ibuku mencintai orang-orang mukmin dan mereka juga mencintai kami." Kemudian Rasulullah berdoa, "Ya Allah, jadikanlah hamba-Mu yang kecil ini (yaitu Abu Hurairah dan ibunya) cinta kepada orang-orang mukmin serta jadikanlah orang-orang mukmin cinta kepada keduanya." Maka tidak ada seorang mukmin pun yang mendengar namaku dan bertemu denganku melainkan ia cinta kepadaku."
Semoga menambah kecintaan kita kepada sahabat Abu Hurairah, seorang sahabat yang mulia yang paling banyak menghafal hadits-hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. Semoga Allah Ta'ala meridhai beliau dan ibunya.
Allahu a'lamu bishawab.
sumber : dari Grup tetangga,.^^

Masa Sekolah Dasar[1999 - 2004]

Part 3.

17 Tahun yang lalu

+ Masa kelas 1- 4 SD
Terkadang dalam hidup kita memimpikan sesuatu, yang awalnya untuk sebuah mimpi di kala kita masih lugu nan polos saat itulah kita bebas memikirkannya tanpa berfikir bahwa itu tidaklah mudah.
maka mengingat kembali masa kanak2 yg selalu meninggikan apa itu cita2, maka dari itulah kita bisa termotivasi, meski harus dihadapi berat cobaan yang harus kita gapai.
Umurku 6-7Tahun kala itu, mendaftar ke sekolah dasar Negeri itulah tujuanku setalah lulus dari masa kanak2, aku tidaklah pandai berteman , dan tidak pula pandai berbicara, namun bila saatnya aku mendapati apa itu teman dekat maka dari situ, aku bebas berexpresi.

Masa dimana indahnya bermain,.
Masa kelas 3-4SD.
Terakhir aku ingat prestasiku di masa itu tak banyak, setidaknya prestasiku masih 10 besar, belum ada motivasi untuk lebih baik, karena saat itu aku hanya sekedar sekolah, belum menikmati indahnya saingan untuk mengejar ranking, masa dimulainya tanpa kebersamaan bapak ibu, tapi alhamdulillah waktu itu ibu masih peduli, setiap 1tahun sekali ke rumah bapak kala itu aku minta jemput, kala itu itu aku masih berharap mereka berkumpul kembali,
Salah satu kebahagian yg hilang dari hidupku, karena kala itu aku tak mengerti pola pikir orang dewasa, hanya berharap dan doa yang sering aku haturkan dalam setiap sholatku, aku begitu ingat sholat berjamaah tak lepas, karena kakekku mengajari, mengajak dan membimbingku. beliau rahimahullah tak pernah melepaskan sholat berjamaah. namun sayang sekali beliau belum bisa baca tulis quran.


bersambung...